BERANDAGAYO.COM,Gayo Lues, Aceh – Keberhasilan salah satu desa dalam mengelola dana Desa terutama pada BUMK tercermin dalam berbagai inovatif sang Kepala Desa dan perangkatnya untuk tujuan pengelolaan tersebut.
Seperti Desa Marpunge, yang telah berhasil mendirikan Badan Usaha Milik Kampung untuk mendistribusikan Pertamini ke sejumlah desa yang berada di Kecamatan Putri Betung,” itu sudah kita sepakati bersama seluruh kepala desa di Kecamatan ini,” kata Pengulu Marpunge, Kadimin Sambo, Senin (21/6/2021) kepada wartawan.
Walaupun di wilayah Marpunge gudangnya hasil pertanian, ternyata Kadimin berinovasi lain, selain menampung hasil bumi, juga turut menyediakan jasa tratak pelaminan untuk hajatan.
Bahkan tak tanggung-tanggung, saat ini pihaknya bersama perangkat desa tersebut, akan membangun lokasi parkir di pajak Marpunge untuk memudahkan pengguna kendaraan dan mengatur parkiran, terutama di hari pekan, selain mendapat pemasukan pendapatan desa, juga parkiran dapat tertata dengan baik.
Dan, akan mendirikan beberapa depot air isi ulang yang sehat (R.O) untuk memudahkan masyarakat mendapatkan air minum isi ulang di Marpunge, juga bila menjanjikan akan memperluas pemasaran ke sejumlah desa lainnya.
Selain itu, di masa pandemi saat ini pun dana desa juga mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam menangani dampak ekonomi akibat Covid-19 di Marpunge.
Selama pandemi, pemerintah menetapkan penggunaan dana desa sebagai bagian dari jaring pengaman sosial. Dana desa direlokasi sebagai Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa yang ditujukan untuk warga miskin yang kehilangan mata pencaharian karena pandemi Covid-19 dan juga masyarakat desa yang belum mendapat bantuan apa pun.
Di masa pandemi, dana desa langsung disalurkan ke rekening desa untuk memotong birokrasi sehingga dana tersebut dapat langsung diterima oleh desa.
Pesan Kadimin Sambo, saat ini selaku Pengulu Marpunge tidak bisa hanya sibuk mengurus administrasi dan berpangku tangan, melainkan harus mau belajar mengenai kewirausahaan dan terus berinovasi dalam menjalankan pembangunan Kampung Marpunge.
“Yang penting diletakkan atas dasar keyakinan bahwa masyarakat yang paling tahu apa yang dibutuhkan,” sebut Sambo. Menambahkan, partisipasi hakiki akan melibatkan masyarakat dalam keseluruhan tahapan pembangunan, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengawasan pelaksanaan serta evaluasi hasil/ output pembangunan desa.
Liputan : Siti Maisura, SE, MM