BERANDAGAYO.COM,Gayo Lues, Aceh – Dalam membangun kemandirian sebuah kampung, diperlukan sebuah Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) yang kuat sehingga menjawab tantangan itu.
Kemandirian sebuah kampung bukan tidak mungkin akan terwujud jika memiliki BUMK yang kuat.
Dalam peraturan yang ada untuk mewujudkan BUMK yang kuat harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah kampung. BUMK adalah Badan Usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Kampung melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari Kekayaan Kampung yang dipisahkan guna mengelola asset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk kesejahteraan masyarakat Kampung.
Seperti yang dilakukan oleh BUMK Gunung Kemiri, Kampung Gumpang Lempuh, Kecamatan Putri Betung. Sejak dikucurkan dana BUMK, para pengelola memainkan peran untuk menampung komoditi Jahe.
Sebelum menampung jahe, mereka terlebih dahulu menangkarkan bibit jahe sebanyak 5 ton bibit di empat titik, selanjutnya akan dibagikan kepada petani jahe, dan dari hasil panen jahe tersebut telah disepakati system pembagian dibagi tiga.
“Yakni dua bagian untuk pengelola kebun, dan satu bagian untuk BUMK,” kata Ketua BUMK Gunung Kemiri, Tuah, Minggu (20/6/2021) kepada wartawan.
Bukan itu saja, program lain yang sedang dijalani, yakni simpan pinjam kepada masyarakat, pada tahap pertama BUMK telah menyalurkan kepada 21 nasabah dengan jumlah pinjaman sebesar 3 hingga 5 juta.
Selanjutnya, untuk tahap kedua sedikit agak meningkat jumlah nasabahnya, yakni sebanyak 25 nasabah dengan nominal pinjaman yang sama seperti tahap sebelumnya. “Semua nasabah mengembalikan pinjamannya,” ujar Tuah.
Sambungnya, pada tahap kedua BUMK mendapat keuntungan jasa sebanyak 14 juta. Selanjutnya, pada tahap ketiga hanya enam nasabah dengan nominal pinjaman sebesar Rp. 30 juta dengan usaha yang bervariasi.
Jika, kegiatan usaha tersebut meningkat, kemungkinan BUMK Gunung Kemiri, akan meningkatkan jenis usaha lain yang mampu meningkatkan PAD Kampung, sehingga akan memudahkan pinjaman bergulir kepada masyarakat.
Saat ini kata dia, manfaat pertama jelas dirasakan oleh warga. Jika sebelumnya masyarakat merasa kesulitan untuk mengembangkan usahanya karena terbentur modal, kini dengan hadirnya dana BUMK, sedikit terbantu.
Sebenarnya sebut Tuah, banyak potensi menjanjikan mulai dari produk pertanian unggulan yang memiliki daya saing tinggi. Serta beberapa komoditi andalan di Kecamatan Putri Betung hampir semua sama, hanya saja beda lokasi beda spesifik, tergantung minat petani yang mana akan digalakkan.
Selain itu, pihaknya juga membuka diri memberikan kesempatan bagi siapa saja masyarakat Gumpang Lempuh untuk mengembangkan ide-ide kreatif guna membangun desa dengan dana BUMK.
Liputan : Siti Maisura