BERANDAGAYO.COM,Gayo Lues, Aceh – BUMK Simpan Pinjam adalah salah satu jenis usaha yang paling banyak dijalankan oleh Badan Usaha Milik Kampung. BUMK simpan pinjam dianggap mampu menjadi salah satu opsi yang mudah bagi perangkat Desa dalam membuat usaha BUMK.
Karena sebagian perangkat BUMK menganggap bisnis ini menjadi salah satu jenis usaha yang umum dan paling mudah untuk dijalankan di skala Kampung. Namun, impelementasi di lapangan memperlihatkan fakta yang berbeda.
Masih banyak BUMK simpan pinjam yang akhirnya harus gulung tikar atau menanggung rugi karena berbagai macam faktor seperti manajemen yang kurang rapi, pembukuan manual, SDM yang tidak memadai, pembagian persentase Bunga belum berdasarkan data dan analis, atau nasabah yang tidak membayar uang pinjaman tepat waktu.
“Padahal jika masyarakat sportif membayar, BUMK simpan pinjam bisa menjadi salah satu jenis usaha yang membantu ekonomi masyarakat di Kampung khususnya untuk menunjang permodalan usaha kecil menengah di kampung,” kata Sahbudin, ketua BUMK Pancoran Perak, Gumpang Pekan, Selasa (22/6/2021) kepada wartawan.
Inilah kondisi simpan pinjam di Kampung keluh Sahbudin, hampir semua nasabah enggang membayar lantaran dianggap itu adalah dana Pemerintah sehingga tidak ada niat mengembalikan.
Situasi sulit ini, sejak dana BUMK digelontorkan senilai 190 juta, hanya pengembalian 50 persen, mengingat simpan pinjam tidak efektif lagi. Maka BUMK Pancoran Perak mengubah pola pengelolaan dana tersebut dengan membeli mobil angkutan guna menambah penghasilan desa.
“Setelah kita belikan mobil angkutan sebagai jasa, Alhamdulillah untuk pendapatan desa mengalami peningkatan sebesar Rp 8 juta bersih dalam satu tahun, jika dibandingkan dengan simpan pinjam jauh berbeda tidak ada hasil,” jelasnya.
Selain itu, BUMK Pancoran Perak ada beberapa usaha lain yang dirinstis dalam pengelolaan dana tersebut, yaitu mendirikan Depot air minum isi ulang, BRI Link dan pengelolaan pajak Gumpang Pekan, serta beberapa kedai sembako kecil kecilan.
Dirapakan dengan beberapa inovasi berikut dapat menunjang penghasilan pendapatan desa di Kampung Gumpang Pekan. Sehingga untuk tahun selanjutnya dana itu dapat dikelola dengan baik dan lebih meningkat lagi.
Liputan : Siti Maisura