BERANDA GAYO.COM,Gayo Lues, Aceh – Plt Sekretaris Daerah Jata, SE buka acara kegiatan kampanye membaca di Aula Hotel Nusa Indah, Selasa (30/5/2023).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Aceh Dr. Edi Yandra, S. STP, MSP dalam sambutannya mengatakan, minat baca di Indonesia masih saja jadi masalah tanpa pernah diketahui kapan semua akan berakhir.
“Kendati demikian, berbagai upaya harus terus diperjuangkan untuk meningkatkan budaya baca di masyarakat. Salah satu caranya dengan mensosialisasikan pentingnya budaya baca yang bisa dimulai dari anak-anak hingga remaja dan dewasa,”katanya.
Tambahnya, budaya membaca wajib dimulai sedini mungkin di lingkungan keluarga, karena akan menjadi lebih mudah menanamkan kebiasaan atau sesuatu yang baik dari sejak kecil agar menjadi suatu kebiasaan.
“Literasi merupakan bagian penting dalam pendidikan di semua usia, baik untuk anak-anak, remaja, dewasa sampai usia senja. Pasca pandemi, literasi di Indonesia mulai berangsur-angsur membaik,”ujarnya.
Kadis mengatakan, literasi mengalami perkembangan luas dan memiliki banyak variasi. Seperti literasi teknologi, kesehatan, media bahkan digital dan lainnya.
“Jadi bukan hanya bertumpu pada baca tulis saja, namun melalui digital ini kita juga harus berhati-hati karena tidak semua konten berisi bacaan yang membangun secara positif bahkan malah sebaliknya, banyak informasi informasi yang kita dapatkan tidak relevan sebagai informasi yang beredukasi,”lanjutnya.
Lebih lanjut, salah satu pembinaan minat baca yang dijalankan oleh Bidang Layanan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh adalah Kampanye Membaca.
Kegiatan tersebut , langsung menyentuh pada akar permasalahan yaitu minat baca para generasi penerus bangsa khususnya pelajar yang saban hari sungguh memprihatinkan.
“Salah satu penyebabnya karena mereka berada di generasi 5,0 (Five Poin Zero) yang menuntut mereka berteman dengan gadget. Menyikapi hal tersebut, maka melalui acara kampanye membaca ini juga sekaligus mensosialisasikan aplikasi perpustakaan yang dapat digunakaan secara gratis dan dapat di download dari play store android, yaitu iPustaka Aceh,”akhirnya.
Selain itu, Sekretaris Daerah Jata, SE dalam sambutannya mengatakan, agar menarik minat baca, Pemerintah mendirikan perpustakaan yang dapat dijadikan tempat berkumpulnya seluruh generasi dari berbagai kalangan.
“Oleh karena itu, Perpustakaan harus mengutamakan kenyamanan untuk membaca dilengkapi dengan fasilitas ruang baca yang menarik, hal ini tentunya untuk meningkatkan minat baca,”katanya.
Tambahnya, perpustakaan seharusnya menyediakan mobil perpustakaan keliling yang beroperasi di sekolah-sekolah, tempat wisata taman dan tempat keramaian lainnya.
“Dengan begini, perkembangan minat baca masyarakat khususnya bagi anak-anak dapat meningkat dan hal ini juga bertujuan agar masyarakat yang jauh bisa mengunjungi perpustakaan,”katanya.
Lanjutnya, meningkatkan minat baca dan pemahaman literasi kepada masyarakat yang pertama adalah menyediakan buku sebanyak-banyaknya sesuai dengan kriteria dan kebutuhannya.
“Karena keterbatasan anggaran pemerintah, maka diperlukan sinergitas dan kerja sama dengan berbagai pihak untuk dapat dengan cepat memenuhi kebutuhan buku untuk semua lapisan masyarakat,”ungkapnya.
Plt Sekda mengatakan, selain upaya pengadaan dan penyediaan buku, langkah selanjutnya adalah mengkampanyekan minat dan budaya baca secara aktif dan besar-besaran.
“Kampanye membaca dan kegiatan lainnya, dapat merangsang tumbuhnya minat baca perlu digalakkan, seperti mengadakan serangkaian lomba-lomba, seperti lomba perpustakaan desa, lomba perpustakaan sekolah, lomba pustakawan berprestasi dan lainnya,”akhirnya.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Perwakilan Dandim 0113/GL, Perwakilan Kapolres, Perwakilan Kajari, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gayo Lues, narasumber dan peserta yang berasal dari Universitas Syiah Kuala dan Siswa SMP/SMA. (Red-01)
